Pages

Jumat, 15 Juni 2012

Memaksimalkan Kemampuan Diafragma Dan Paru-Paru Saat Melakukan Olah Vokal


Istilah mengggunakan pernafasan
diafragma untuk menghasilkan suara
yang baik dan segala macamnya
sangat sering didengar dalam
pelatihan vokal. Namun sayangnya,


istilah ini kadang tidak dimengerti dan
dipahami dengan baik. Sebenarnya,
seperti apakah cara bernyanyi
menggunakan diafragma tersebut ?
Dan bagaimanakah cara bernafas
menggunakan diafragma ? Sebelum
membahasnya, perlu diketahui dulu
tentang diafragma dan sistem
kerjanya.
Diafragma, adalah sistem otot yang
menjadi sekat antara rongga dada
dan rongga perut. Terletak di
sekeliling paru-paru bagian bawah,
dan melekat pada tulang rusuk. Otot-
otot diafragma berfungsi mengatur
dan mengendalikan pernafasan saat
melakukan inspirasi, dan ekspirasi.
Pada waktu menarik nafas (inspirasi),
otot diafragma anda berkontraksi,
sehingga bentuknya yang semula
cembung keatas menjadi mendatar.
Sebagai akibatnya, rongga dada
membesar dan tekanan udara di
dalam paru-paru menurun. Alhasil,
udara dari lingkungan akan masuk ke
dalam paru-paru untuk menyetarakan
tekanan tersebut. Hal sebaliknya
terjadi saat ekspirasi. Saat
mengeluarkan nafas, otot diafragma
akan berelaksasi dan kembali ke posisi
semula, yaitu cembung keatas.
Menyebabkan volume rongga dada
mengecil, dan tekanan udara dalam
paru-paru naik, sehingga udara yang
tadinya berada di dalam paru-paru
tertekan keluar.
Jadi, pada dasarnya. Setiap orang
sebenarnya selalu bernafas
mengunakan otot diafragma. Namun
dalam olah vokal, yang dibutuhkan
adalah kemampuan untuk
mengaturnya, sehingga udara yang
keluar-masuk paru-paru dapat
digunakan secara efektif, serta
memaksimalkan fungsi paru-paru.
Kenapa hal ini penting ? karena untuk
menghasilkan banyak kata-kata dan
suara yang baik saat oleh vokal,
dibutuhkan udara yang cukup banyak.
Kesalahan yang umum terjadi adalah
pada kebanyakan orang dewasa,
hanya menggunakan bagian atas
paru-parunya untuk melakukan
pernafasan. Akibatnya, udara yang
dihirup cenderung sedikit, dan
pernafasan yang dilakukan lebih
cepat. Sehingga tak cukup baik untuk
melakukan olah vokal. Untuk itu,
dibutuhkan latihan mengontrol
kemampuan diafragma dan
pernafasan dengan baik, supaya
udara yang dihirup bisa maksimal.
Dan untuk melatihnya, langkah yang
harus dilakukan hanyalah
membiasakan diri bernafas dalam-
dalam dan mengeluarkannya secara
pelan-pelan. Ketika menarik nafas,
rasakan perut anda menggembung,
tapi bukan dipaksa untuk
menggembung. Biarkan
menggembung secara alami. Atur
sedemikian rupa hingga anda terlatih
dan jadikan hal ini menjadi kebiasaan.
tujuannya tak lain adalah supaya
anda mampu mengontrol pernafasan
dengan baik.
Kemudian pada saat bernyanyi,
manfaatkanlah waktu seefisien
mungkin untuk mengatur pernafasan.
Dan sehemat munkin menggunakan
udara yang anda keluarkan (nafas)
untuk menghasilkan suara.*1 Itulah
kunci dari bernafas menggunakan
diafragama saat bernyanyi.
Tidak ada hal yang begitu khusus
dalam hal ini sebenarnya. Hanya
dibutuhkan kemampuan untuk
mengatur pernafasan dengan baik,
dan membiasakannya.
*1 Khusus untuk jenis olah vokal yang
menarik nafas (inhale). Lakukan
sebaliknya. Yakni, hematlah udara
yang anda tarik untuk menghasilkan
suara, sehingga anda bisa
menghasikan lebih banyak kata.
Gunakan kemampuan paru-paru
untuk menarik nafas (udara) sedalam
dan sebanyak mungkin, hal ini akan
sangat membantu. Serta, manfaatkan
waktu seefisien mungkin untuk
mengeluarkan udara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar