Aditz dan Yuii sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.
Yuii: “Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku.”
Aditz: “kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang.” (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
Yuii: “Kayaknya aku ada ide
bagus deh. kita adakan
permainan yuk?”
Aditz: “Eh? permainan
apaan?”
Yuii: “Eng… gampang sih
permainannya. Kamu jadi
pacarku dan aku jadi pacarmu
tapi hanya untuk 100 hari
saja. gimana menurutmu?”
Aditz: “baiklah… lagian aku
juga gada rencana apa-apa
untuk beberapa bulan ke
depan.”
Yuii: “Kok kayaknya kamu gak
terlalu niat ya… semangat
dong! hari ini akan jadi hari
pertama kita kencan. Mau
jalan-jalan kemana nih?”
Aditz: “Gimana kalo kita
nonton saja? Kalo gak salah
film The Troy lagi maen deh.
katanya film itu bagus”
Yuii: “OK dech…. Yuk kita
pergi sekarang. tar pulang
nonton kita ke karaoke ya…
ajak aja adik kamu sama
pacarnya biar seru.”
Aditz: “Boleh
juga…” (mereka pun pergi
nonton, berkaraoke dan Aditz mengantarkan Yuii pulang
malam harinya)
Hari ke 2:
Aditz dan Yuii
menghabiskan waktu untuk
ngobrol dan bercanda di kafe,
suasana kafe yang remang-
remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati
mereka pada situasi yang
romantis. Sebelum pulang
Aditz membeli
sebuah kalung perak
berliontin bintang untuk Yuii.
Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat
perbelanjaan untuk mencari
kado untuk seorang sahabat
Aditz. Setelah lelah
berkeliling pusat perbelanjaan, mereka
memutuskan membeli
sebuah miniatur mobil mini.
Setelah itu mereka
beristirahat duduk di
foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua
dan mulai berpegangan
tangan untuk pertama kalinya.
Hari ke 7:
Bermain bowling dengan
teman-temanAditz. Tangan
Yuii terasa sakit karena tidak
pernah bermain bowling
sebelumnya. Aditz memijit- mijit tangan Yuii dengan
lembut.
Hari ke 25:
Aditz mengajak Yuii makan
malam di Ancol Bay. Bulan
sudah menampakan diri,
langit yang cerah
menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya.
Mereka duduk menunggu
makanan, sambil menikmati
suara desir angin berpadu
dengan suara gelombang
bergulung di pantai. Sekali lagi Yuii memandang langit,
dan melihat bintang jatuh.
Dia mengucapkan suatu
permintaan dalam hatinya.
Hari ke 41:
Aditz berulang tahun. Yuii
membuatkan kue ulang tahun
untuk Aditz. Bukan kue
buatannya yang pertama, tapi
kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya
membuat kue buatannya itu
menjadi yang terbaik. Aditz terharu menerima kue itu,
dan dia mengucapkan suatu
harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.
Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di
Dufan. Naik halilintar, makan
es krim bersama,dan
mengunjungi stand
permainan. Aditz menghadiahkan sebuah
boneka teddy bear untuk Yuii, dan Yuii membelikan
sebuah pulpen untuk Aditz .
Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat
meriahnya pameran lampion
dari negeri China. Yuii
penasaran untuk
mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal
hanya mengatakan “Hargai
waktumu bersamanya mulai
sekarang” kemudian peramal
itu meneteskan air mata.
Hari ke 84:
Aditz mengusulkan agar
mereka refreshing ke pantai.
Pantai Anyer sangat sepi
karena bukan waktunya
liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal
dan berjalan sepanjang pantai
sambil berpegangan tangan,
merasakan lembutnya pasir
dan dinginnya air laut
menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan
mereka berpelukan seakan
tidak ingin berpisah lagi.
Hari ke 99:
Aditz memutuskan agar
mereka menjalani hari ini
dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan
akhirnya duduk di sebuah taman kota.
15:20 pm
Yuii : “Aku haus. Istirahat dulu
yuk sebentar.
“Aditz : “Tunggu disini, aku
beli minuman dulu. Aku mau
teh botol saja. Kamu mau minum apa?”
Yuii : “Aku saja yang beli.
kamu kan capek sudah
menyetir keliling kota hari ini.
Sebentar ya”
Aditz mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena
dimana-mana Jakarta selalu
macet.
15:30 pm
Aditz sudah menunggu
selama 10 menit and Yuii
belum kembali juga. Tiba-tiba
seseorang yang tak dikenal
berlari menghampirinya dengan wajah panik.
Aditz : “Ada apa pak?”
Rizky : “Ada seorang
perempuan ditabrak mobil.
Kayaknya perempuan itu
adalah temanmu.”
Aditz segera berlari bersama
dengan orang asing itu.
Disana, di atas aspal yang
panas terjemur terik matahari
siang,tergeletak tubuh Yuii
bersimbah darah, masih memegang botol
minumannya. Aditz segera
melarikan mobilnya
membawa Yuii ke rumah
sakit terdekat. Aditz duduk
diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan
wajah penuh penyesalan.
23:53 pm
Dokter Nyeu: “Maaf, tapi kami
sudah mencoba melakukan
yang terbaik. Dia masih
bernafas sekarang tapi Yang
kuasa akan segera menjemput. Kami
menemukan surat ini dalam
kantung bajunya.
” Dokter
memberikan surat yang
terkena percikan darah
kepada Aditz dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat
untuk melihat Yuii. Wajahnya
pucat tetapi terlihat damai.
Aditz duduk disamping
pembaringan Yuii dan
menggenggam tangan Yuii dengan erat. Untuk pertama
kali dalam hidupnya Aditz merasakan torehan luka yang
sangat dalam di hatinya.
Butiran air mata mengalir dari
kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca
surat yang telah ditulis Yuii untuknya.
Dear Aditz
… ke 100 hari kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari- hari yang kulalui bersamamu. Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Aditz, aku sangat sayang padamu.
23:58
Aditz: ”Yuii, apakah kau tahu
harapan apa yang kuucapkan
dalam hati saat meniup lilin
ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-
sama selamanya. Yuii, kau
tidak bisa meninggalkanku!
hari yang kita lalui baru
berjumlah 99 hari! Kamu
harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari
bersama- sama! Aku juga sayang
padamu, Yuii. Jangan
tinggalkan aku, jangan biarkan
aku kesepian! Yuii , Aku sayang kamu…!”
Jam dinding berdentang 12
kali…. jantung Yuii berhenti
berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100…
NB:
Katakan perasaanmu pada
orang yang kau sayangi
sebelum terlambat. Kau tidak
akan pernah tahu apa yang
akan terjadi besok. Kau tidak akan pernah tahu siapa yang
akan meninggalkanmu dan
tidak akan pernah kembali
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar